Mengintip pendidikan di negara Finlandia?
“Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian”
Ali bin Abi Thalib
Why Finlandia ?
Finlandia merupakan salah satu negara Skandinavia yaitu negara-negara yang terletak disemenanjung bagian utara Eropa. Sebagai negara yang diakui dunia memiliki sistem pendidikan terbaik, Finlandia berhasil memberikan pendidikan terbaik untuk rakyatnya. Revolusi sistem pendidikan Finlandia dimulai sejak tahun 1968, singkatnya pemerintah Finlandia memutuskan untuk menghapus sistem pendidikan berjenjang (parallel school system/PSS) dan menggantikannya dengan sistem pendidikan wajib dasar nasional 9 tahun. Sehingga tidak ada lagi peringkat dan labelisasi “siswa berprestasi” dan “siswa tidak berprestasi”, serta “sekolah favorit” dan “sekolah tidak favorit.”
Faktor Pendukung Sistem Pendidikan Finlandia!
Keberhasilan Finlandia tidak lepas dari beberapa faktor penting pendukungnya mulai dari kerjasama pemerintah, sekolah dan orang tua.
1. Peran Pemerintah, badan eksekutif Finlandia melakukan desentralisasi pendidikam dan beberapa kebijakan utama dalam pendidikan salah satunya yaitu merubah kurikulum nasional yang ketat menjadi sangat fleksibel. Tujuan utama sistem pendidikan Finlandia adalah mewujudkan high-level education for all. Tujuan tersebut mengupayakan agar seluruh rakyat Finlandia dapat mengenyam pendidikan hingga tingkatan tertinggi secara merata, dengan kemampuan, keahlian dan kompetensi yang terbaik.
2. Guru, di Finlandia guru merupakan profesi yang sangat dihargai. Hal ini diperkuat dengan kebijakan perekrutan guru yang sangat ketat di Finlandia sehingga guru menjadi profesi yang prestisius. Sebagai perbandingan, di Amerika 47% guru berasal dari 1/3 mahasiswa dari peringkat bawah (akademik), di Finlandia calon guru berasal dari mahasiswa 10 besar di kampus yang masih akan disaring dengan lebih ketat. Profesi guru di Finlandia sangat menarik dan menantang. Guru bahkan memiliki peran yang penting dalam penyusunan dan perubahan kurikulum.
3. Proses Pendidikan, dalam proses pembelajaran hanya 4 jam guru mengajar dalam sehari dan ditambah 2 jam untuk pengembangan diri dalam seminggu. Pendidikan di Finlandia menekankan pada pentingnya diagnosis dan intervensi dini terhadap kesulitan atau hambatan yang dihadapi murid dalam belajar. Sehingga setiap anak yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran akan dideteksi lebih dini dan disediakan bantuan secara individual secepatnya untuk menghindari atau menangani masalah tersebut. Guru kelas di Finlandia dapat melakukan hal ini karena jumlah guru yang dapat mencapai tiga orang untuk satu kelas.
4. Evaluasi, dalam evaluasi sistem pendidikan Finlandia tidak ada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) seperti di Indonesia, dan juga tidak ada ujian nasional (UAN), tetapi mereka menganut kebijakan “automatic promotion”, naik kelas secara otomatis. Guru selalu siap membantu siswa yang tertinggal sehingga semua naik kelas. Pendidikan di Finlandia juga tidak membebankan siswa melakukan banyak PR atau tugas, jika dibandingkan dengan Amerika yang membebankan siswa melakukan “homework” selama 2-3 jam/hari maka Finlandia hanya memberlakukan maksimum 30 menit/hari. Mereka berkeyakinan “homework doesn’t make you smart”
5. Budaya dan Pendidikan, Masyarakat Finlandia sangat menghargai pendidikan. Hal ini dapat dilihat terutama dari penghargaan masyarakat terhadap profesi guru. Suasana kekeluargaan yang akrab antara orang tua murid dengan guru sangat terasa di dalam rumah-rumah warga Finlandia. Orang tua sangat sedikit memaksa anaknya untuk berprestasi tinggi dan inipun mereka lakukan dalam jangkauan yang wajar serta adanya budaya membaca di kalangan anak-anak di rumah.
Dari 5 faktor pendukung tersebut tentunya masih banyak faktor-faktor lainnya yang menjadikan sistem pendidikan Finlandia memiliki kualitas yang tinggi. Namun, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai sistem pendidikan yang baik dibutuhkan kerjasama setiap aktor pendidikan seperti peran pemerintah, kualitas guru, proses belajar yang menyenangkan serta budaya masyarakat sekitar. Setiap negara tentunya mempunyai sistem pendidikan serta proses yang berbeda-beda, hal ini salah satunya dipengaruhi oleh filosofi tiap negara serta latar belakang setiap negara. Namun pada dasarnya, setiap negara tujuannya sama yaitu untuk membangun peradaban bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar