Minggu, 06 Februari 2022

 

Pay Attention to God; Or, why we are what we love

Manusia adalah makhluk sosial dimana dalam hidupnnya membutuhkan orang lain untuk berinteraksi, saling berbagi, saling menolong, saling menasehati dan saling memberi perhatian. Sejak kecil hingga dewasa manusia terus mengalami perubahan baik fisik maupun pola pikirnya. Namun perubahan tersebut akan terbentuk dari pengalaman-pengalaman hidup yang seorang anak alami dan juga hikmah yang bisa mereka ambil.

Pembentukan karakter anak akan sangat lekat dengan peran orang tua dan lingkungan sekitarnya, anak merupakan peniru terbaik dimana mereka bisa meniru apapun dari lingkungan sekitarnya baik sikap ataupun tingkah laku. Maka dari itu memberi perhatian yang cukup untuk perkembangan seorang anak adalah salah satu hal yang sangatlah penting.

Allah telah menerangkan di dalam Al-Qur’an mengenai beberapa tipikal seorang anak. Misal  di dalam Surah Al-Furqan ayat 74:

Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

Ayat tersebut menerangkan bahwa anak sebagai penenang hati, penyejuk jiwa, dan pemimpin orang-orang yang bertakwa. Contoh lainnya di dalam Surah Al-Kahfi ayat 46:

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan,”

Dalam ayat ini, anak diposisikan sebagai perhiasan dan kekayaan dunia bagi orang tuanya. Layaknya perhiasan dan kekayaan, anak diperlakukan, dijaga, bahkan disayang sebaik-baiknya oleh para orang tua.

Yang ketiga, anak sebagai fitnah atau ujian, sebagaimana yang diungkap dalam At-Taghabun ayat 15:

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar”

Mungkin ini pula yang dimaksud anak sebagai amanah atau titipan yang diharus dijaga dengan sebaik-baiknya. Dipenuhi hak-haknya, disayang, dirawat, dididik agar memiliki masa depan yang cerah dan membahagiakan orang tuanya. Ingatlah Allah memiliki balasan yang besar bagi mereka yang menjaga amanat ini.  

Keempat, anak menjadi musuh. Hal itu diungkap dalam At-Taghabun ayat 14:

“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Wahai hamba Allah yang telah beruntung dikaruniai anak “Mohon Perhatiannya!!!” kemampuan yang besar akan selalu di ikuti dengan tanggung jawab yang besar pula, kalian diberi Allah anak itu artinya Allah tahu kalian memiliki kemampuan. Anak tidak pernah diberi kesempatan untuk memilih orang tua mana yang mereka inginkan. Namun orang tua selalu punya kesempatan untuk menjadi orang tua terbaik didalam hidup mereka. Berikan anak-anak kalian perhatian lebih dari pada pekerjaan kalian, didiklah mereka sesuai dengan zamannya. Berikan mereka pendidikan yang terbaik melebihi orang tua kalian mendidik kalian dahulu.

Beri mereka kesabaran yang lebih dari pada kesabaran kalian menghadai Bos kalian dalam pekerjaan. Karena mereka anaka-anak, suami, istri, orang tua, keluarga, itu jauh lebih berhak mendapatkan kesabaran dan perhatian kita.

Wallahu a'lam bishawab.

Kamis, 30 Desember 2021

 Mengintip pendidikan di negara Finlandia?

 5 New Teaching Methods Improving Education | Getting Smart

“Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian”

Ali bin Abi Thalib 

Why Finlandia ?

Finlandia merupakan salah satu negara Skandinavia yaitu negara-negara yang terletak disemenanjung bagian utara Eropa. Sebagai negara yang diakui dunia memiliki sistem pendidikan terbaik, Finlandia berhasil memberikan pendidikan terbaik untuk rakyatnya. Revolusi sistem pendidikan Finlandia dimulai sejak tahun 1968, singkatnya pemerintah Finlandia memutuskan untuk menghapus sistem pendidikan berjenjang (parallel school system/PSS) dan menggantikannya dengan sistem pendidikan wajib dasar nasional 9 tahun. Sehingga tidak ada lagi peringkat dan labelisasi “siswa berprestasi” dan “siswa tidak berprestasi”, serta “sekolah favorit” dan “sekolah tidak favorit.”

Faktor Pendukung Sistem Pendidikan Finlandia!

Keberhasilan Finlandia tidak lepas dari beberapa faktor penting pendukungnya mulai dari kerjasama pemerintah, sekolah dan orang tua.

1. Peran Pemerintah, badan eksekutif Finlandia melakukan desentralisasi pendidikam dan beberapa kebijakan utama dalam pendidikan salah satunya yaitu merubah kurikulum nasional yang ketat menjadi sangat fleksibel. Tujuan utama sistem pendidikan Finlandia adalah mewujudkan high-level education for all. Tujuan tersebut mengupayakan agar seluruh rakyat Finlandia dapat mengenyam pendidikan hingga tingkatan tertinggi secara merata, dengan kemampuan, keahlian dan kompetensi yang terbaik.

2. Guru, di Finlandia guru merupakan profesi yang sangat dihargai. Hal ini diperkuat dengan kebijakan perekrutan guru yang sangat ketat di Finlandia sehingga guru menjadi profesi yang prestisius. Sebagai perbandingan, di Amerika 47% guru berasal dari 1/3 mahasiswa dari peringkat bawah (akademik), di Finlandia calon guru berasal dari mahasiswa 10 besar di kampus yang masih akan disaring dengan lebih ketat. Profesi guru di Finlandia sangat menarik dan menantang. Guru bahkan memiliki peran yang penting dalam penyusunan dan perubahan kurikulum.

3. Proses Pendidikan, dalam proses pembelajaran hanya 4 jam guru mengajar dalam sehari dan ditambah 2 jam untuk pengembangan diri dalam seminggu. Pendidikan di Finlandia menekankan pada pentingnya diagnosis dan intervensi dini terhadap kesulitan atau hambatan yang dihadapi murid dalam belajar. Sehingga setiap anak yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran akan dideteksi lebih dini dan disediakan bantuan secara individual secepatnya untuk menghindari atau menangani masalah tersebut. Guru kelas di Finlandia dapat melakukan hal ini karena jumlah guru yang dapat mencapai tiga orang untuk satu kelas.

4. Evaluasi, dalam evaluasi sistem pendidikan Finlandia tidak ada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) seperti di Indonesia, dan juga tidak ada ujian nasional (UAN), tetapi mereka menganut kebijakan “automatic promotion”, naik kelas secara otomatis. Guru selalu siap membantu siswa yang tertinggal sehingga semua naik kelas. Pendidikan di Finlandia juga tidak membebankan siswa melakukan banyak PR atau tugas, jika dibandingkan dengan Amerika yang membebankan siswa melakukan “homework” selama 2-3 jam/hari maka Finlandia hanya memberlakukan maksimum 30 menit/hari. Mereka berkeyakinan “homework doesn’t make you smart

5. Budaya dan Pendidikan, Masyarakat Finlandia sangat menghargai pendidikan. Hal ini dapat dilihat terutama dari penghargaan masyarakat terhadap profesi guru. Suasana kekeluargaan yang akrab antara orang tua murid dengan guru sangat terasa di dalam rumah-rumah warga Finlandia. Orang tua sangat sedikit memaksa anaknya untuk berprestasi tinggi dan inipun mereka lakukan dalam jangkauan yang wajar serta adanya budaya membaca di kalangan anak-anak di rumah.

Dari 5 faktor pendukung tersebut tentunya masih banyak faktor-faktor lainnya yang menjadikan sistem pendidikan Finlandia memiliki kualitas yang tinggi. Namun, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai sistem pendidikan yang baik dibutuhkan kerjasama setiap aktor pendidikan seperti peran pemerintah, kualitas guru, proses belajar yang menyenangkan serta budaya masyarakat sekitar. Setiap negara tentunya mempunyai sistem pendidikan serta proses yang berbeda-beda, hal ini salah satunya dipengaruhi oleh filosofi tiap negara serta latar belakang setiap negara. Namun pada dasarnya, setiap negara tujuannya sama yaitu untuk membangun peradaban bangsa.